Hubungi Kami

Jakarta, IDN Times – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo pernah mengatakan usia pelaku tindak korupsi semakin belia dari hari ke hari. Yang paling menohok, ketika Gubernur nonaktif Jambi Zumi Zola yang berusia 38 tahun justru ikut terjerembab dalam kubangan korupsi. Padahal, mantan aktor itu sempat dielu-elukan dan menjadi salah satu anak muda yang membuat terobosan.

Di dalam sidang dakwaan yang dibacakan jaksa KPK, Zumi disebut telah menerima uang gratifikasi Rp44 miliar. Uang tersebut ia terima sejak awal menjabat sebagai gubernur pada 2016. Hal ini sebenarnya mengkhawatirkan. Apalagi pada masa menddatang, generasi langgas dan Z lah yang menjadi harapan pemimpin saat ini.

Memaknai korupsi, sebenarnya tidak terbatas kepada mencuri uang negara. Namun, para penyelenggara negara juga dilarang menerima sesuatu di luar dari pendapatan resminya, apalagi kalau sampai menyalahgunakan jabatan.

Maka, peran sosialisasi sangat penting. Terutama ke generasi langgas dan Z. Supaya, nantinya ketika mereka yang memegang tampuk kepemimpinan di negeri ini, anak-anak muda itu tidak ikut-ikutan aksi para pejabat pendahulunya.

Itulah yang dilakukan perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA), salah satu organisasi non-pemerintah yang bergerak dalam isu antikorupsi. Mereka kembali menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan metode diskusi musikal. Wah, seru ya! Penasaran seperti apa acaranya? Di mana kamu bisa ikutan acaranya?

1. BHACA menggelar diskusi musikal di 11 universitas dari Jawa hingga Bali

Perkumpulan Bung Hatta Award Ajak Anak Muda 'Say No to Corruption'

(Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award saat di UNJ) PBHACA

Ini merupakan kali keempat diskusi musikal BHACA digelar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu perpaduan penyampaian informasi, diskusi interaktif, dan penampilan musik. Direktur Eksekutif BHACA M Berkah Gamulya mengatakan roadshow diskusi musikal semacam ini penting untuk terus digelar secara reguler.

“Sebab, melalui diskusi ini, kami bisa menginformasikan teladan Bung Hatta dan fakta-fakta antikorupsi kepada mahasiswa, agar menjadi generasi yang kritis dan adil,” ujar Berkah melalui keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (4/9).

Ia berharap mahasiswa yang ikut terlibat dalam aksi ini, ketika kembali ke lingkungan masing-masing, bisa ikut menularkan gerakan antikorupsi. “Apalagi gerakan antikorupsi berbasis mahasiswa tengah dibutuhkan saat ini,” kata dia.

Yang lebih seru perkumpulan BHACA tidak menggelar kegiatan diskusi ini di satu kampus saja. Tetapi, juga berkeliling ke kampus lainnya. Total ada 11 universitas di Pulau Jawa, Bali, dan Madura yang akan menjadi tuan rumah.

2. BHACA turut menggandeng band indie Sister in Danger untuk mengisi acara

Perkumpulan Bung Hatta Award Ajak Anak Muda 'Say No to Corruption'

Youtube/Sisters In Danger

Roadshow pendidikan antikorupsi sudah dimulai sejak Senin (3/9) lalu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kegiatan itu diisi diskusi dengan narasumber putri Bung Hatta; Meutia Hatta, Halida Hatta, dan Shanti Poesposoetjipto. Wakil Ketua KPK Laode M Syarif yang dijadwalkan ikut mengisi kegiatan tersebut, sayangnya berhalangan hadir.

Kegiatan selanjutnya digelar pada (5/9) lalu di Universitas Muhammadiyah Tangerang dan kembali dilanjutkan pada Jumat (7/9) di Institut Teknologi Bandung (ITB). Untuk kegiatan esok, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sudah memastikan hadir.

Sementara, kegiatan diskusi terakhir digelar pada (27/9) di Universitas Udayana Bali yang diisi narasumber yakni putri bungsu Bung Hatta, Halida Nuriah Hatta.

Untuk membuat diskusi lebih hidup perkumpulan BHACA menggandeng band indie, Sisters in Danger. Band tersebut pernah meraih gelar Most Popular Award dari UN Women pada 2017.

3. Putri Bung Hatta berharap anak muda tidak lagi menganggap korupsi sebagai perbuatan yang wajar

Perkumpulan Bung Hatta Award Ajak Anak Muda 'Say No to Corruption'

Twitter/@sitanursanti

Putri sulung Bung Hatta, Meutia Hatta mengatakan pemuda punya peran penting dalam pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, diharapkan usai mengikuti kegiatan diskusi yang mereka gelar, ada keinginan berbuat sesuatu yang berbeda dari pejabat pendahulunya.

“Semoga dengan diadakan acara ini, dapat menghasilkan pemuda yang mengubah sikap mental mereka, yang tidak lagi melihat korupsi sebagai sesuatu yang wajar, tetapi justru harus dihilangkan,” kata Meutia melalui keterangan tertulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Donasi