Hubungi Kami
Acara, Agenda, Berita

Bung Hatta Anti Corruption Award Latih 17 Pemimpin Muda Maluku-Malut

Laporan Rudi Fofid-Ambon

Ambon, Malukupost.com – Sebanyak 17 pemimpin muda di Maluku dan Maluku Utara mengikuti Bung Hatta Youth Leadership Program 2024. Kegiatan ini dibuka Kadispora Kota Ambon Rustam Simanjuntak di Hotel Amaris Ambon, Senin (9/12).

Pelatihan kepemimpinan ini diselenggarakan oleh Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA), bekerja sama dengan Maluku Youth Creative Hub (MYCH).

Menurut Boby Salamena dari MYCH, 17 pemimpin muda ini diseleksi dari 68 pendaftar. Dari hasil seleksi, diperoleh lima peserta dari Maluku Utara dan 12 dari Maluku.

Lima peserta dari Maluku Utara adalah Nadila Adu (guru), Nadira Tomagola (Penggiat Literasi), Sabaruddin B. S.Hut., M.Hut (Dosen), Refan Indra Safie (Pelajar), dan Rifandi R. Hi. Basri (Pegiat literasi) .

Dari Maluku, 12 peserta adalah Aniati Tokomadoran (Freelancer dan Content Creator), Feren Valensya Wibowo (Konsultan Pajak), Fransisca Nimreskossu, S.Pd., M.Pd (Kepala Sekolah/Guru), Japri Yusrifal Warang (Asisten Dosen), Klemens Sarimanella (Freelancar di bidang arsitektur & interior), Miarah Bachmid, S.Pi.,M.Si (Aparatur Sipil Negara), Muzain Wattimena (Pegawai Negeri Sipil), Nataniel Marthinus Kelmanutu (Guru), Ragiel Faturahman (Project Officer), Romi Lamusa (Guru), Sion Selfanay (Penyair), dan Zeyrindah Butinen Hehanussa (Mahasiswa).

“Pelatihan ini sangat penting bagi peningkatan sumber daya manusia di kalangan muda, ” kata Kadispora Kota Ambon Rustam Simajuntak saat membuka kegiatan ini mewakili Walikota Ambon.

Dia berharap, kegiatan ini akan bermanfaat dalam mengembangkan kepemimpinan di Maluku dan Maluku Utara.

Ketua MYCH David Rampisela, menekankan, pemberdayaan anak muda sangat penting agar anak muda kelak menjadi penggerak pembangunan di daerah.

Rampisella mengajak pemerintah daerah mendukung inovasi dan kreativitas anak muda karena merekalah yang kelak membawa daerah ini menuju perubahan.

Pada hari pertama, peserta pelatihan mendapat pembekalan dari dua narasumber. Pertama, Karaniya Dharmasaputra, peraih BHACA 2003 yang juga Co-Founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra. Ia memaparkan materi bertajuk Kepemimpinan Transformasional Berbasis Etika dan Integritas.

Narasumber kedua adalah Reza Valdo Maspaitella, Ketua Yayasan Valdo, Pendiri/CEO Valdo Group. Maspaitella juga sebagai Raja Negeri Rutong dan Ketua Majelis Latupati Kota Ambon. Ia menyajikan materi Kepemimpinan dan Kewirausahaan Sosial.
Pada hari kedua, Selasa (10/12) , peserta akan menerima materi Warisan Kepemimpinan dan Pemikiran Bung Hatta oleh Halida N. Hatta. Halida adalah Puteri Bung Hatta yang menjabat Ketua Yayasan Hatta.

Pelatihan juga akan menghadirkan narasumber lain yakni Koordinator Yayasan Ekonusa Regional Kepulauan Maluku Gadri R. Attamimi, Direktur Saya Perempuan Anti Korupsi Indonesia (SPAK) Maria Kresentia, dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) Ambon Baihajar Tualeka. (Malukupost)

Sumber: https://malukupost.com/2024/12/bung-hatta-anti-corruption-award-latih-17-pemimpin-muda-maluku-malut/

Artikel, Berita, BUKU, PUBLIKASI

Booklet Infografis “Integritas Membangun”

Buklet ini memuat hasil karya para peserta kompetisi infografis tingkat pelajar dan mahasiswa bertajuk “Integritas Membangun” yang diselenggarakan Bung Hatta Anti Corruption Award x Kawan Bung Hatta pada 7 – 30 Agustus 2024. Para peserta dari berbagai latar belakang sekolah dan kampus, fakultas/jurusan/prodi telah beradu kreativitas untuk menyajikan informasi dengan cara yang seru dan
mudah dipahami tentang betapa pentingnya integritasnya.

Booklet Infografis – Integritas Membangun

Artikel, Berita, KAJIAN, PUBLIKASI

Policy Brief – Peluang Penerapan Restorative Justice Dalam Proses Penuntutan Tindak Pidana Korupsi

Restorative justice dalam penyelesaian perkara korupsi meskipun tidak selalu menjadi pembahasan serius, wacana ini sering muncul dalam perdebatan penanganan perkara korupsi. Satu sisi, aparat penegak hukum yang menangani kasus korupsi jumlah kecil dalam beberapa kasus menginginkan proses penyelesaiannya lebih efisien. Karena dipandang kerugian negara yang mungkin akan kembali pada negara kecil, dibandingkan biaya penanganan perkara. Di sisi lain, kerangka hukum dan mekanisme penyelesaian dengan restorative justice belum tersedia.

Paradigma pemidanaan modern yang menghendaki pemulihan dibanding sekadar penghukuman terhadap pelaku dalam penyelesaian tindak pidana korupsi nampak mengalami sejumlah kesulitan.  Policy brief ini menemukan sejumlah tantangan paradigmatik dan praktik secara khusus di ranah penuntutan yakni kesulitan menentukan subyek korban, kesulitan menyelenggarakan proses perdamaian/pemulihan, tidak ada ukuran yang pasti terkait besar kecilnya korupsi, sulit membuat sederhana persidangan tindak pidana korupsi, potensi tindak pidana baru dalam proses penyelesaian, hingga pertentangan pendekatan restorative justice dengan ketentuan pengembalian kerugian negara tidak menghapuskan dipidanannya pelaku serta problema dari sisi sosiokultural. Meskipun terdapat mekanisme/pendekatan di luar pendekatan restorative justice seperti linency  policy, quasi seponering, dan/atau penerapan asas oportunitas, pilihan-pilihan tersebut belum tepat untuk penyelesaian kasus korupsi.

Unduh policy brief – restorative justice

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita, Uncategorized

Isi Survei Pengalaman Pemilih di Pemilu 2024

Selamat datang di laman pengisian survei “Pengalaman Pemilih di Pemilu 2024. Survei ini bertujuan untuk memotret pengalaman pemilih selama proses penyelenggaraan pemilu 2024. Segala informasi dari pengisian survei ini akan dijaga kerahasiannya dan hanya akan dipergunakan untuk kepentingan survei. Atas partisipasinya, kami ucapkan terima kasih.

Prosedur pengisian survei:

Scan barcode, selanjutnya Anda akan diarahkan ke laman pengisian survei

 

 

Klik link berikut juga bisa: Survei Pengalaman Pemilih di Pemilu 2024

Artikel, Berita, BUKU, PUBLIKASI

Suara Penentu: Panduan Singkat Bagi Pemilih Muda Menjaga Integritas Pemungutan Suara

Pemilu sebagai sarana demokrasi bagi rakyat untuk menentukan pemimpin dan wakil
rakyat yang akan membawa seluruh tumpah darah Indonesia ke tujuan bernegara yaitu
sebagaimana termaktub dalam preambule UUD 1945. Setiap warga negara yang memiliki hak
menurut hukum dianjurkan untuk memilih. Namun, hak memilih rentan terhadap berbagai
bentuk kecurangan/pelanggara bahkan seringkali tanpa disadari pemilih. Buku panduan singkat
ini sengaja dibuat untuk membantu pemilih khususnya pemilih muda untuk menjaga integritas
dalam menjalankan haknya. Pemilih muda diharapkan mampu mengidentifikasi bentuk
kerentanan terhadap hak memilihnya dan mencegah rusaknya kemurnian hak tersebut.

Suara Penentu

Acara, Agenda, Berita, News

Karya Peserta Lomba Video Melawan Korupsi

Kebersamaan merupakan modal melawan korupsi yang telah menjadi kejahatan serius. Dalam rangka memperingati 20 Tahun Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Award, Perkumpulan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam melawan korupsi dengan membuat video. Dalam video yang dibuat, peserta peserta mengelaborasi topik seputar: (1) Internalisasi nilai-nilai antikorupsi; (2) Membangun budaya antisuap & gratifikasi; (3) Mewujudkan Pemilu Berintegritas dan Demokrasi Bermartabat. Video dapat berupa vlog harian, video musik orisinal, film pendek, video naratif, video animasi, dll.

Melalui karya-karya tersebut, harapannya tersebarluaskan nilai-nilai dan semangat untuk melawan setiap bentuk penyimpangan sehingga tujuan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat tercapai. Video peserta diupload ke platform seperti Instagram, Tiktok, Facebook, dan Youtube. Periode pendaftaran & pengiriman karya dimulai dari 13 Maret – 30 April 2023.

Berikut karya-karya peserta yang dikirimkan kepada panitia:

Nama Lengkap Peserta Judul Video
Luqman Hakim (MTs. Ma’arif Sidomukti) Sebelum 5 menit
Nazri Membangun Budaya Antisuap & gratifikasi
Rijal Hasyim Rifai Amanah
Rizki nurdiana JELAS
Ifsan Massa Karundeng, S.H Korupsi bukan hanya soal uang
Arnoldus Leo Karra Korupsi Harus Mati!!
Puji Ananda Putranto INTEGRITAS
HAIDAR SYAHM AZZURA RACHMAN BERDIKARI
Putu Dhea Lian Cahyani Terbelenggu
ZACH RYAN TEGAR
Rena Selvia Mewujudkan Pemilu Berintegritas dan Demokrasi Bermartabat
Umar Al Masjid PERCENTAGE
Anggun Aisyifa Zahara Sincerus
Fajar Oktober Telaumbanua Biasakan diri untuk jujur
Hasnah Penyesalan
Alfin Nihayatul Islamiyah Melawan Gratifikasi, Harus Mulai dari Mana sih?
Lintang Nurcahyo Melawan Sistem
FEBRIANTO WIJAYA JAHIT IMAN
M. Dzikri Maulana Menerapkan nilai-nilai antikorupsi di kehidupan sehari-hari
Aprizal Yogi Syaputra KRUPSI
Doni Chairullah Demokrasi Bermartabat Melalui Pemilu Tanpa Korupsi
Akbar Fernando Ndabung KENA MENTAL
Nathania keyzia Suhandi ( SDN 55 Palembang) Melawan korupsi
Muhammad Galih Prasetyo B.O.S
Abdul Basith Bayar

Karya-karya peserta yang telah dikirimkan kepada panitia akan dilakukan penilaian/penjurian oleh Dewan Juri. Pengumuman pemenang pada tanggal 15 Mei 2023.

Acara, Agenda, Berita, News

Lomba Video Melawan Korupsi (TOR)

Bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-20 Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award pada 9 April 2023, kami mengajak seluruh anak-anak bangsa untuk turut menginternalisasikan dan menyebarluaskan nilai dan semangat kebaikan melawan setiap bentuk korupsi/penyimpangan. Kebersamaan merupakan modal melawan korupsi yang telah menjadi kejahatan serius atau kejahatan kemanusiaan.

Peran masyarakat memiliki kedudukan penting dalam tata hukum Indonesia salah satunya adalah kewajiban untuk melaporkan/mengadukan adanya tindak pidana korupsi kepada aparat penegak hukum. Hal lain ialah turut menyebarluaskan nilai-nilai antikorupsi, terlibat pendidikan dan sosialisasi melawan korupsi. Selama ini, BHACA juga telah menggunakan pendekatan pencegahan, pendidikan/sosialisasi, dan advokasi menentang korupsi.

Melalui lomba bertajuk “Video Melawan Korupsi,” kami mendorong agar setiap orang yang peduli pada negeri ini berani dan mulai bersuara. Berikut term of reference (TOR) lomba: download video melawan

Artikel, Berita, BUKU

Buku – Demokrasi, HAM, Antikorupsi Bung Hatta

Buku ini memuat 20 artikel terbaik dari lomba menulis artikel dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI sekaligus HUT ke-120 Bung Hatta dengan tema “Demokrasi, HAM, dan Antikorupsi Bung Hatta” yang diadakan Perkumpulan BHACA pada 9-30 Agustus 2022. Para penulis yang berasal dari berbagai kalangan profesi dan lintas daerah telah berupaya untuk menggali pemikiran, gagasan, dan sikap hidup Bung Hatta.

Besar harapan buku ini menjadi rujukan belajar dan sumber inspirasi yang mampu membawa pembaca pada pengenalan pribadi dengan Bung Hatta. Terima kasih kepada seluruh peserta yang berusaha keras menyelami Bung Hatta lebih dalam melalui tulisan-tulisan ini.

Download Buku Demokrasi, HAM, Antikorupsi Bung Hatta

Artikel, Berita

Asketisme Politik Hatta

Oleh: Milki Amirus Sholeh

Berbicara soal ruang hidup Hatta, kita akan berhenti pada titik renung sosok administratur yang handal dan ideologis. Sebagai dwitunggal yang lahir dari arus pergulatan sejarah besar kebudayaan ”Indonesia dalam” dengan bercorak pertanian beririgasi dipengaruhi langsung oleh semangat Hinduisme dan stimulus peradaban China, serta kebudayaan ”Indonesia luar” dengan corak perdagangan pesisir yang secara kuat dipengaruhi Islam dan kemudian oleh stimulus pembaratan (Hildred Geertz, 1963). Dirinya membuktikan amanah dan kebanggan menjadi manusia Indonesia.

Besar dalam pendidikan barat yang mengkultulkan individualisme dan liberalisme tidak lantas Hatta mengadopsi pikiran untuk mengeruk peruntungan lebih besar. Sebagai bapak proklamator, dia mungkin saja menaruh sikap permisif tanpa mesti menoleh agenda dan aktor lain pada momen kemerdekaan itu. Sebagai salah satu ekonom par-excellence dia mungkin saja menata administrasi dan pola keuangan negara yang berdiri itu dengan konstruk cara pandanganya saja.

Dalam pemahaman demokrasi yang dia letakkan berdasarkan tiga sumber gagasan, yaitu ajaran Islam, asas kekeluargaan dan kebersamaan, serta sosialisme Barat. Hatta melihat kebebasan harus dilepaslandaskan tetapi individualisme yang mengarah pada kehendak bebas untuk berbuat sesuka hati tidak diperkenankan. Politik sarat kepentingan pribadi hanya mengyokong prinsip demokrasi berpolitik, tanpa demokrasi dan berkeadilan ekonomi.

Sejak remaja Hatta begitu menelaah sebuat ayat suci menyebutkan “Dia (Yusuf) berkata, jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga (jujur) dan berpengetahuan”( Q.S:Yusuf:55). Bangsa yang baru berdiri tidak boleh diserahkan pada kelompok orang yang hanya dapat teriak, namun harus juga bisa mengelola. Pilihan itu terbilang aneh untuk sekelas bapak bangsa, namun justru alasan itulah yang membuat Hatta merawat penataan negara dengan baik dan transparan hingga dia dikenang. Sosok yang selalu berusaha tidak membuka identitas berlebihan dari fase-fase awal capaian kenegaraan. Dirinya memahami dengan baik nilai-nilai berdasarkan Islam inklusif, yang menitikberatkan pada kebenaran dan keadilan sosial. Tidak ada relasi kuasa total, yang ada adalah kekuatan rakyat yang tidak bisa dikalahkan ataupun dikamuflasekan. Tidak boleh ada permainan di balik layar, kejelasan adalah sikap kebesaran mental pribadi. Hatta tidak pernah mentolerir siapapun, jabatan, bahkan rekannya sendiri.

Asketisme bagi Korupsi

Asketisme dalam politik biasa diwujudkan sistem kekuasaan yang lebih mengutamakan nilai-nilai kebudayaan dan peradaban di mana hukum menjadi panglima dalam membangun kebudayaan dan peradaban. Terjadilah aktualisasi nilai, etika, moral, dan penguatan etos tingkah laku yang tidak menghendaki merampas atau mengalihkan hak seseorang menjadi milik pribadi (Hatta, 2014). Sebagai wakil presiden pertama, dirinya dapat dianggap kesatria konstitusi yang berjiwa brahmana, resi, atau basah kuyup nilai-nilai profetik. Presiden bertanggung jawab secara etik dan moral membebaskan rakyat dari kemiskinan material dan kultural sekaligus meninggikan eksistensi rakyat menjadi bermartabat.

Walaupun sikap asketis Hatta terlihat dalam tangan dingin kerjanya, bukan berarti dirinya tidak berani bersikap. Kritik atas rekannya Presiden Soekarno yang dianggap telah menjadikan kekuasaan sebagai alat pribadinya, merupakan sikap kesatria dari bilik kursi kekuasaan langsung. Pendangkalan dan pemiskinan politik telah mendegradasi etika kekuasaan serta etika politik kekuasaan sehingga menyuburkan tindakan korupsi (Deliar, 2018).

Politik yang dijalankan dengan mekanisme pasar menggadaikan naluri bahwa politik adalah jalan satu-satunya memejerial organisasi “negara” agar dapat membuat pilihan keputusan atas masalahnya. Rente kuasa elite telah meletakkan pondasi yang tidak menempatkan rakyat sebagai subyek (people based) dan sebagai pusat dari kegiatan ekonomi (people centered) (Macridis & Brown, 1986). Dalam gebyar politik yang bertautan dengan kapitaisme pasar, elite ekonomi maupun politik tidak takut mengadakan kongsi secara transparan untuk menanamkan pengaruhnya.

Miki Amirus Sholeh, lahir di Pamekasan 21 September 1993, menyelesaikan pendidikan sarjana Komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta magisternya di Universitas Indonesia kajian Cultural Studies. Pernah bekerja sebagai kontributor kolom politik Asumsi.co, Rakyat Merdeka, Prime Comm, tenaga ahli Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta, Media Monitoring Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), serta Kepala tim riset Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) hingga sekarang. Dirinya juga aktif di sejumlah organisasi seperti kajian politik perempuan Estetika Institute, Perempuan Mahardhika, dan Pusat Studi Desa Indonesia (PUSDI), DPP Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Beberapa tulisannya pernah dimuat di koran nasional seperti Koran SINDO dan lain-lain. Pernah terlibat dalam penulisan buku bersama Perempuan dan Perubahan dan Hak Politik Perempuan. Dirinya bisa dihubungi melalui melqy93@gmail.com.

Artikel ini meraih Juara I pada Lomba Menulis “Demokrasi, HAM, dan Antikorupsi Bung Hatta” yang diselenggarakan Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Awad dalam rangka HUT ke-77 RI dan HUT ke-120 Bung Hatta pada 9-30 Agustus 2022.

1 2 3 5 6
Donasi