Hubungi Kami
Kawan Bung Hatta

Pemuda Kalbar Belajar Politik Identitas dan Antikorupsi

SADAP INDONESIA – Puluhan pemuda Kalbar mengikuti kegiatan Temu Pemuda Lintas Iman Kalbar ke-2 (Tepelima Kalbar ke-2) yang dilaksanakan pada tanggal 29 November hingga 1 Desember 2019 di Pontianak, Kalbar

Pemuda yang terdiri dari beragam agama dan suku ini belajar untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain. Mengangkat tema “Kelola Prasangka, Kenali Aku” mereka mengkuti berbagai agenda kegiatan seperti talkshow lintas agama, materi, outbound, pensi serta kunjungan rumah ibadah.

Dalam kegiatan ini juga, para peserta belajar tentang politik Identitas dan Anti Korupsi. Peserta diajak berpikir apakah ada kaitannya agama dengan korupsi serta kenapa di Indonesia orang lebih memilih persoalan agama ketimbang kasus korupsi yang pernah menjerat calon wakil rakyat.

Sebagai calon pemimpin masa depan, para peserta diajak untuk mengenali jenis-jenis korupsi, cara melawan dan mengantisipasi.

Danica, salah satu peserta mengatakan cara yang baik untuk melawan korupsi adalah mulai dari diri sendiri. “Menolak korupsi dari diri sendiri dan dari hal-hal kecil,” tuturnya

Sebagai generasi milenial, para peserta sepakat untuk memilih pemimpin bukan dari identitas tetapi kapasitas dari calon pemimpin tersebut.

Hal senada dikatakan oleh Yosef, menurutnya korupsi harus dilawan mulai dari diri sendiri. “Korupsi itu muncul karena keinginan kita yang berlebihan maka harus dilawan,” paparnya.

 

Isa Oktaviani, Kawan Bung Hatta Pontianak

Kawan Bung Hatta

Menyemai Nilai Anti-korupsi di Perkampungan Suku Bajo

“Memutus mata rantai korupsi harus dilakukan dengan mempersiapkan generasi bebas korupsi,” ~ Jupri ~

Mentari masih nampak malu-malu memperlihatkan wajahnya di pelupuk timur. Kawan Bung Hatta bersama komunitas Rumah Integritas Gorontalo sedang melakukan perjalanan menyemai nilai-nilai anti-korupsi kepada generasi muda di perkampung Suku Bajo di Desa Toroseaje, Kec. Popayato, Kab. Pohuwato, Teluk Tomini. Karena memutus mata rantai korupsi harus dilakukan dengan mempersiapkan generasi bebas korupsi. Perkampungan ini memiliki ciri khas rumah-rumah panggung di atas laut.

Perjalanan ke lokasi tujuan/Foto: Yahya Moiyu

Perjalanan ke perkampungan Suku Bajo/Foto: Yahya Moiyu

Awal perjalanan kami lakukan dengan naik motor kurang lebih 6 jam ke wilayah barat Provinsi Gorontalo tanggal 21 Juli 2019. Sesampai di ibu kota kecamatan Popayato, kami menginap semalam di rumah Adam Laima, seorang pendamping Desa.

Esok harinya, tanggal 22 Juli 2019, kami baru ke lokasi kunjungan. Untuk sampai di sana kami harus menaiki perahu katinting dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menit dari dermaga Desa Torosiaje Darat. Setibanya kami di sana, mata kami langsung tertuju pada bangunan Sekolah Satu Atap SD – SMP Popayato Desa Torosiaje yang memiliki lapangan upacara di atas rumah panggung tersebut.

Lantas, kami langsung disambut Bapak Zen Botutihe Hasan, guru pada sekolah tersebut bersama kepala sekolah dan diarahkan masuk ke dalam ruangan kelas yang sudah dipenuhi oleh siswa/i SD-SMP.

Kegiatan hasil kolaborasi Kawan Bung Hatta dan Rumah Integritas ini antara lain memberikan inspirasi dan dorongan buat adik adik agar giat belajar dan terus lanjut sekolah hingga meraih cita-cita. Materi inti dari kunjungan ini tentunya menanamkan nilai-nilai antikorupsi. Memberitahukan bahwa perilaku seperti menyontek, menyalin tugas teman, berbohong kepada keluarga, dll, merupakan perilaku koruptif.

Mengenalkan sosok Bung Hatta yang dikenal akan kesederhanannya yang patut dijadikan teladan. Membagikan cindera mata dari Rumah Integritas berupa buku saku KPK, sticker, dan pin Berani Jujur Hebat.

Para siswa SD-SMP Satu Atap Popayato/Foto: Yahya Moiyu

Para siswa SD-SMP Satu Atap Popayato/Foto: Yahya Moiyu

Kegiatan ini berlangsung selama lebih dari 3 jam dengan penuh antusias dan optimis. Pukul 13:00, perahu katinting yang kami tumpangi ke perkampungan Suku Bajo telah siap di dermaga kecil Desa Torosiaje Laut. Kami pun berangkat ke daratan utama, sambil menikmati tenangnya laut teluk Tomini. Berharap kecerian anak-anak suku Bajo nan keramahan masyarakatnya memanggil kami esok hari untuk kembali mengunjungi mereka lagi.

Jupri, Kawan Bung Hatta di Gorontalo dan aktivis Rumah Integritas.

Donasi